Mata Air

Mata Air sering disebut juga sumber (Bhs.Jawa), demikian juga dengan kita, kita adalah sumber dari segala macam kejadian, sebab pada dasarnya Tuhan hanya menciptakan kebaikan & Manusia diciptakan Tuhan dalam kondisi dan keadaan yg sama satu sama lain. Kalaupun pada akhirnya nasib, keadaan, sifat atapun kedudukannya berbeda, semua itu bukanlah semata-mata takdir atau kehendak –Nya, Tuhan hanya mengabulkan permintaan umat-Nya, baik melalui Do'a yg dengan sadar ia ucapkan ataupun melalui permintaan yg tanpa disengaja ( melalui Batin Bawah Sadar Anda ), dan mengapa itu bisa begitu??

1. Bukan Orang lain yg Menentukan Karir Kita.

Ada satu contoh cerita yg bisa kita ambil manfaatnya dari situ, sebut saja seorang karyawan yg sudah 7 tahun bekerja disebuah perusahaan, tapi karier yg ia dapat tidak seperti yg dia harapkan, sementara karyawan lain yg masa kerjanya jauh lebih pendek darinya telah menduduki satu posisi yg jauh diatas dia, bahkan hampir semua orang-2 yg pernah dia pimpinpun sudah melampaui posisinya saat ini. Melihat kenyataan semacam ini, pada akhirnya orang tsb akan mendapat satu tekanan yg cukup berat yg berasal dari pikirannya sendiri, ditambah lagi selama ini dia merasa bahwa hasil kerja nya cukup baik, sehingga timbul satu pikiran-2 merasa diperlakukan tidak adil, merasa tidak mampu atau bahkan menyalahkan Tuhan yg dianggap tidak adil. Sehingga pada akhirnya orang tsb akan mengatakan pada setiap orang bahwa pimpinannya tidak bijaksana, pimpinan membenci dia, pimpinan tidak adil, pimpinan tidak bisa melihat hasil karya anak buahnya dan semua sifat-2 dari pimpinan yg dia anggap Jelek dan tidak baik, secara tidak sadar sebetulnya orang tsb sudah mematikan karirnya sendiri karena dia sudah menanamkan kebencian,kecurigaan dan kejahatan pada Batin Bawah Sadarnya & hasilnya akan ia dapat karena sampai kapanpun karirnya tidak akan meningkat bahkan cenderung akan turun, kenapa bisa begitu…? Perlu Anda ketahui bahwa seorang pemimpin akan memiliki lebih banyak telinga dibanding orang yg dipimpinnya, dari situ pula pada akhirnya pemimpin akan mengetahui sifat-2 bawahannya. ( bagaimana mau diangkat, kalau belum-2 saja sudah berani menjelek-jeleknya atasan…? )
Lain halnya kalau orang tsb selalu menanamkan satu sifat-2 yg baik,pikiran-2 yg sehat dan lebih bijaksana dalam melihat kenyataan yg dia alami, saya dan juga Anda pun akan sependapat & merasa yakin kalau suatu saat dia akan mendapatkan apa yg dia harapkan. Ini adalah hukum Alam yg berlaku bagi semuanya dan ditempat manapun.
Dari contoh cerita ini paling tidak kita bisa mengambil satu pelajaran, bahwa pada hakekatnya penentu dari Nasib serta Karir kita adalah diri kita sendiri bukan orang, pimpinan atau Tuhan, sebab mereka sifatnya hanya membantu kita dalam mewujudkan keinginan kita, untuk itu marilah mulai sekarang kita selalu tanamkan sifat-2 serta pikiran-2 yg baik pada diri kita masing-2, apabila itu secara rutin kita lakukan maka Batin Bawah Sadar kita akan menangkap pesan-2 tsb dan pada akhirnya akan memuwujudkannya dalam satu kenyataan hidup.

2. Dokter Terbaik adalah Diri Kita.

Saya punya satu pengalaman pribadi dalam menyembuhkan orang sakit, salah seorang saudara saya pernah menderita kelumpuhan akibat terjatuh dari sebuah pohon, saat itu memang terjadi pembengkakan pada kaki sebelah kanannya, sehingga menimbulkan rasa sakit yg cukup kuat kalau dipakai untuk berdiri / berjalan, sudah beberapa tukang pijit / ahli urut dicoba untuk menyembuhkan saudara saya tsb, bahkan saat dibawa ke Dokter malah diminta untuk operasi guna penyambungan tulang retak. Tapi hasilnya saudara saya tetap tidak bisa mampu berdiri apalagi berjalan, dan ini sudah berlangsung selama 2 bulan lebih. Kebetulan lebaran kemarin saya pulang dan melihat keadaan itu, saya tanyakan kepadanya kenapa hal itu bisa terjadi dan kenapa dia tidak mau melakukan operasi, jawaban yg saya dapat adalah “ Saudara saya tsb merasa takut akan biaya yg cukup tinggi apabila dioperasi & terhadap para tukang Pijit dia juga tidak memiliki satu keyakinan, sebab pikiran dan Batin Bawah Sadar-nya telah diliputi oleh Sugesti yg cukup kuat, kalau kakinya itu tidak akan sembuh tanpa Operasi.”

Dari sini saya melihat bahwa kunci dari semua itu adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan dia untuk kembali sembuh. Pada akhirnya saya mencoba untuk melakukan satu penyembuhan, saya berikan kepada saudara saya tsb sebuah Batu hias ( yg saya beli dari toko ikan seharga Rp.5000 ), dan saya katakan bahwa Batu tsb saya dapat dari orang pintar, dan sangat berkhasiat untuk menyembuhkan segala macam penyakit, saya juga ceritakan bahwa sudah banyak orang yg berhasil disembuhkan oleh khasiat batu tsb ( tentu saja cerita saya tsb hanyalah sebuah karangan, karena selama ini saya sama sekali belum pernah menyembuhkan orang sakit ).

Saya berikan satu bacaan dan cara pengguna'an batu tsb kepada saudara saya , dan dia percaya serta melakukan apa yg saya perintahkan, dan pada akhirnya setelah 1 minggu saudara saya sudah bisa berdiri dan berjalan dengan Normal.

Dapat saya tarik satu kesimpulan disini bahwa daya terkuat dalam penyembuhan adalah keyakinan kita sendiri, kalau kita merasa Yakin dan keyakinan tsb ditangkap oleh Batin Bawah Sadar kita maka akan bisa melawan Sugesti yg meracuni pikiran dan batin kita dan itu akan memberikan satu kekuatan tersendiri bagi kita, seperti saudara saya tsb, yg menyembuhkan dia dari kelumpuhan bukanlah Batu hias yg saya berikan, sebab batu tsb tidak punya daya penyembuh apa-apa, yg menyembuhkan dia adalah kekuatan yg sangat luar biasa yg datang dari pikiran & keinginan yg sangat kuat untuk kembali sembuh, dari Reaksi ini akan menimbulkan Aksi dan tenaga kekuatan yg luar biasa keseluruh tubuh, sehingga semua molekul-molekul tubuh akan bergerak secara bersama-sama untuk melawan rasa sakit dan membentuk satu kekuatan untuk berdiri.

0 komentar:

Posting Komentar