Bahaya Internet Bagi Remaja
Internet ialah
jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke
lokasi lainnya di belahan dunia (seperti sekolah, universitas, institusi
riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun
radio).
Manfaat–UmumMencari informasi: sekolah, pelajaran, bisnis, pekerjaan; chatting; reservasi: tiket, hotel; menjual barang atau jasa; shopping; membayar tagihan: telpon, asuransi, kartu kredit; e-mail; diskusi secara oline atau konferensi.
Manfaat dalam Dunia PendidikanDalam dunia pendidikan internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.
Pengaruh NegatifAneka macam materi yang berpengaruh negatif pun bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Bahkan, melalui internet orang juga melakukan penipuan dan pencurian.
Manfaat–UmumMencari informasi: sekolah, pelajaran, bisnis, pekerjaan; chatting; reservasi: tiket, hotel; menjual barang atau jasa; shopping; membayar tagihan: telpon, asuransi, kartu kredit; e-mail; diskusi secara oline atau konferensi.
Manfaat dalam Dunia PendidikanDalam dunia pendidikan internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.
Pengaruh NegatifAneka macam materi yang berpengaruh negatif pun bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui internet. Bahkan, melalui internet orang juga melakukan penipuan dan pencurian.
Internet,
kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja
yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah,
dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan
bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet
dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau
jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang
menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia
Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri
tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya,
dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian
Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya
seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata, banyak Ilmu pengetahuan
yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita
temukan di jagat internet ini, mahasiswa tidak luput dengan yang namanya
informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling
efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja
dimanapun, walaupun takdapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan
ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana
untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet
biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh?
Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang
bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian
dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu
konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian
tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir
mahasiswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki
rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada
umumnya internet digunakan oleh setiap mahasiswa untuk mencari atau
mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi kuliah yang ia
terima dikampus, hal tersebut memungkinkan mahasiswa menjadi lebih
kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu
pengetahuan dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya duduk diam didepan
meja dan mendengarkan dosennyanya berbicara. Hal ini dapat menjadi
sebuah motivator terhadap mahasiswa untuk terus berkembang dan juga
dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah
makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti
hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan
terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong
kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative
tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.
Terdapat
banyak bahaya yang ditimbulkan oleh pornografi, yang sifatnya secara
berangsur-angsur dan bisa menyebabkan kecanduan. Seperti orang yang
gemar minuman keras, lama-lama dia akan menjadi pecandu. Anak-anak juga
demikian, semakin sering melihat hal-hal berbau pornografi, kemungkinan
terjadi penyimpangan seksual atau kecanduan seks semakin besar.
Apalagi saat ini media electronik dan massa,
semakin gencar menayangkannya. Kondisi semacam ini akan memperbesar
bahaya potensial yang ada pada pornografi. Berikut ini, beberapa bahaya
yang ditimbulkan oleh pornografi berdasarkan penelitian dan pengamatan
di Negara yang mempelopori adanya seks bebas (free sex) yaitu Amerika.
1. Pornografi dapat membuat anak menjadi korban kekerasan seksual
Di
negara barat yang mempunyai akses internet lebih leluasa, para pengidap
pedhophilia (orang yang senang melakukan hubungan seks terhadap
anak-anak kecil) dan pemburu seks memanfaatkannya untuk mencari mangsa
(anak-anak). Internet merupakan media yang terbukti nyata sebagai alat
berguna bagi mereka. Semakin sering mereka mengakses pornografi lewat
internet, semakin tinggi resiko melakukan apa yang diihatnya, termasuk
kekerasan seksual, perkosaan, dan pelecehan sekseual terhadap anak.
2. Hubungan pornografi dengan perkosaan dan kekerasan seksual
Menurut
salah satu penelitian, anak dibawah 14 tahun yang melihat pornografi,
lebih banyak terlibat praktek penyimpangan seksual, terutama perkosaan.
Sedikitnya lebih dari sepertiga pelaku pelecehan seksual pada anak dan
pemerkosa dalam penelitian ini, mengaku melakukannya akibat melihat
pornografi. Dari 53% pelaku itu dilaporkan menggunakan pornografi
sebagai rangsangan untuk melakukan aksinya.
Kebiasaanmeng
konsumsi pornografi dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap bentuk
pornografi yang lembut, sebaliknya semakin kuat ingin melihat
materi-materi yang mengandung penyimpangan dan kekerasan seksual. Dalam
sebuah penelitian terhadap para napi yang melakukan pelecehan seksual
terhadap anak, 77% dari mereka yang melakukannya terhadap anak lelaki
dan 87% yang melakukan terhadap anak perempuan mengakui terbiasa
menggunakan pornografi sebagai pendorongnya.
Pornografi
juga mempermudah pelecehan seksual terhadap anak dalam berbagai cara.
Contohnya, para pedofilia menggunakan foto/gambar porno unuk menunjukkan
pada korbannya bahwa suatu aktivitas seksual tertentu tidak mengapa.
Mereka akan berkata, “Orang ini menikmatinya, demikian juga kamu nanti.”
3. Pornografi menyebabkan penyakit seksual, hamil diluar nikah, dan kecanduan seks
Semakin
sering anak-anak melihat baik pornografi “lembut” atau hal-hal yang
mengandung penyimpangan seksual mereka akan mempelajari sebuah pesan
yang sangat berbahaya dari pembuat pornografi, yaitu “seks tak
bertanggung jawab adalah boleh dan dibutuhkan”. Karena, pornografi
mendorong ekspresi seksual tanpa tanggung jawab, hal ini akan
membahayakan kesehatan anak. Salah satunya adalah terjadinya peningkatan
secara terus menerus penyakit kelamin.
Di
AS, sekitar 1 dari 4 remaja yang telah melakukan hubungan seksual,
menderita penyakit kelamin tiap tahunnya. Hal ini menhasilkan 3 juta
kasus penyakit kelamin pada remaja. Rata-rata insfeksi Syphilis di
antara para remaja telah meningkat lebih dari 2 kali lipat, sejal
pertengahan tahun 1980-an. Jumlah anak yang terkena penyakit kelamin
setiap tahunnya, lebih banyak disbanding jumlah seluruh penderita polio
selama 11 tahun, saat terjadi wabah pada tahun 1942-1953. Hasil lain
yang terlihat jelas dengan adanya aktivitas seksual pada anak-anak
adalah peningkatan jumlah kehamilan di anatara para pelajar.
Penelitian
telah menunjukkan bahwa lelaki yang melihat seabrek hal-hal yang berbau
pornografi sebelum usia 14 tahun (bukan berarti setelah usia ini boleh
melihat-red), lebih aktif secara seksual dan sibuk dengan aktivitas
seksual yang beraneka ragam daripada yang tidak melihat. Salah satu
penelitian mengungkapkan bahwa di antara 932 pecandu seks, 90% lelaki
dan 77% perempuanmenyatakan bahwa pornografi berhubungan nyata dengan
kecanduannya itu.
4. Pornografi mendorong anak melakukan tindakan seksual terhadap anak lain
Anak-anak
sering meniru apa yang dibaca, dilihat atau yang didengar. Banyak
penelitian mengemukakan bahwa pornografi dapat mendorong mereka
melakukan tindakan seksual terhadap anak yang lebih muda, kecil dan
lemah. Para ahli di bidang kejahatan seksual
terhadap anak menyatakan bahwa aktifitas seksual pada anak yang belum
dewasa selalu memunculkan 2 kemungkinan pemicu : pengalaman dan melihat.
Hal ini berarti bahwa anak-anak yang menyimpang secara seksual mungkin
telah tercemar atau gampang melihat hal-hal seksual melalui pornografi.
Dalam
sebuah penelitian dari 600 lelaki dan perempuan usia SMP dan di
bawahnya di AS, peneliti Dr. Jennings Bryant menemukan bahwa 91% lelaki
dan 82% wanita mengaku telah menonton film porno atau yang berisi
kekerasan seksual. Lebih dari 66% lelaki dan 40% wanita dilaporkan
inginmencoba beberapa adegan seks yang telah ditontonnya. Dan diantara
Siswa Sekolah Menengah (SMP), 31% lelaki dan 18% wanita mengaku
benar-benar melakukan beberapa adegan dalam film porno itu, beberapa
hari setelah menontonnya.
5. Pornografi mempengaruhi pembentukan sikap, nilai dan perilaku
Pesan-pesan
yang tidak bertanggungjawab yang sangat kuat dari pornografi, bisa
mengajari anak-anak tentang masalah-masalah seksual. Foto, video,
majalah, game, dan situs internet yang berbau porno yang menggambarkan
perkosaan dan tindakan tak berprikemanusiaan pada wanita dalam adegan
seksual, menjadi alat perusak bagi pendidikan seks. Bahayanya bagi anak
bercabang-cabang, sebagaian adalah perubahan perilaku. Berulang-ulang
penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak melihat bentuk-bentuk gambar
pornografi, punya pengaruh dramatis pada pelakunya yaitu bagaimana
mereka melihat wanita, kejahatan seksual, hubungan seksual, dan seks
pada umumnya. Kesimpulan penelitian-penelitian ini tak terbantahkan
dalam kenayataan, yaitu:
Ketika responden pria diberi pornografi jenis kasar selama sedikitnya 6 minggu, mereka :
Terbentuk
sifat kasar secara seksual yang semakin meningkat terhadap wanita,
mulai menyepelekan perkosaan sebagai tindak kejahatan atau tak lagi
menganggapnya sebagai kejahatan, Terbentuk persepsi yang menyimpang
terhadap seks, Muncul hasrat yang besar terhadap jenis pornografi yang
lebih menyimpang, aneh, atau kejam(seks yang normal tidak lagi dirasakan
memuaskan), Menghilangkan nilai penting perkawinan dan mengurangi
keyakinan bahwa perkawinan merupakan ikatan yang sah, Memandang seks
bebas sebagai perilaku normal dan alami
6. Pornografi mengganggu jati diri dan perkembangan anak
Selama
waktu kritis tertentu pada masa kanak-kanak, otak anak kecil telah
terprogram tentang orientasi seksual. Selama periode ini, pikiran
tersebut terlihat membangun jaringan mengenai apa yang merangsang atau
menarik seseorang. Melihat norma-norma dan perilaku seksual yang sehat
selama waktu kritis itu, dapat membentuk orientasi seks yang sehat.
Sebaliknya, jika melihat penyimpangan seksual bisa terpatri dalam
otaknya dan menjadi bagian tetap dalam orientasi seksualnya.
Temuan-temuan
Psikolog Dr. Victor Cline menyatakan bahwa ingatan-ingatan dari
pengalaman yang terjadi saat perasaan terangsang (termasuk di sini
rangsangan seksual) dipatri di otak oleh epinephrine, suatu hormone
dalam glandula adrenalin, dan susah dihapus. Hal ini mungkin merupakan
sebagian penjelasan tentang pengaruh candu pornografi. Melihat
pornografi bisa membuat kondisi seseorang secara potensial mengulangi
fantasi seksualnya sewaktu masturbasi.
Indentitas
seksual terbentuk secara berangsur-angsur pada masa kanak-kanak dan
remaja. Sebenarnya, anak-anak umumnya tidak memiliki suatu kekuatan
seksual alami sampai menginjak usia 10 dan 12 tahun. Selama
perkembangannya, anak-anak khususnya mudah terkena pegaruh yang
mempengaruhi proses perkembangan itu. Jalur singkat melalui pornografi
membelokkan proses perkembangan kepribadian normal, denganmemberikan
informasi yang salah tentang seksualitas, perasaan terhadap diri dan
jasmani yang membuat anak binggung, berubah dan rusak.
Pornografi
sering mengenalkan pada sensasi seksual sebelum waktunya. Padahal
secara perkembangan, anak-anak belumlah siap menghadapinya. Pengetahuan
tentang sensasi seksual ini dapat membingungkan dan memberi rangsangan
berlebihan pada anak. Rangsangan seksual pornografi dan akibat akhir
yang diperoleh darinya adalah merusak jiwa. Contohnya, jika rangsangan
awal pada seorang anak lelaki adalah foto-foto porno, dia akan terbiasa
terangsang melalui foto-foto itu. Hasilnya adalah sulit bagi seseorang
mengalami kepuasan seksual, selain dari gambar-gambar porno.
sumber:http://napitzfriston.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar