Mengenal jenis-jenis stuktur jembatan
Menurut wikipedia, jembatan
adalah sebuah struktur yang sengaja dibangun untuk menyeberangi
jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api maupun
jalan raya. Jembatan dibangun agar para pejalan kaki, pengemudi
kendaraan atau kereta api dapat melintasi halangan-halangan tersebut.
Namun ternyata ada banyak jenis jembatan yang tentunya berbeda-beda
baik dari segi struktur maupun kekuatan sampai biaya pembangunannya.
Berikut jenis-jenis struktur jembatan yang berhasil dihimpun Gangsadar
Jembatan Alang (Beam Bridge)
Jembatan alang adalah struktur jembatan yang sangat sederhana dimana jembatan hanya berupa balok horizontal yang disangga oleh tiang penopang pada kedua pangkalnya. Asal usul struktur jembatan alang berawal dari jembatan balok kayu sederhana yang di pakai untuk menyeberangi sungai. Di zaman modern, jembatan alang terbuat dari balok baja yang lebih kokoh. Panjang sebuah balok pada jembatan alang biasanya tidak melebihi 250 kaki (76 m). Karena, semakin panjang balok jembatan, maka akan semakin lemah kekuatan dari jembatan ini. Oleh karena itu, struktur jembatan ini sudah jarang digunakan sekarang kecuali untuk jarak yang dekat saja. Jembatan alang terpanjang di dunia saat ini adalah jembatan alang yang terletak di Danau Pontchartrain Causeway di selatan Louisiana, Amerika Serikat. Jembatan ini memiliki panjang 23,83 mil (38,35 km), dan lebar 56 kaki (17 m).
Jembatan Penyangga (Cantilever Bridge)
Berbeda
dengan jembatan alang, struktur jembatan penyangga berupa balok
horizontal yang disangga oleh tiang penopang hanya pada salah satu
pangkalnya. Pembangunan jembatan penyangga membutuhkan lebih banyak
bahan dibanding jembatan alang. Jembatan penyangga biasanya digunakan
untuk mengatasi masalah pembuatan jembatan apabila keadaan tidak
memungkinkan untuk menahan beban jembatan dari bawah sewaktu proses
pembuatan. Jembatan jenis ini agak keras dan tidak mudah bergoyang,
oleh karena itu struktur jembatan penyangga biasanya digunakan untuk
memuat jembatan rel kereta api. Jembatan penyangga terbesar di
dunia saat ini adalah jembatan penyangga Quebec Bridge di Quebec,
Kanada. Jembatan ini memiliki panjang 549 meter (1.801 kaki).
Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
Jembatan
lengkung memiliki dinding tumpuan pada setiap ujungnya. Jembatan
lengkung yang paling awal diketahui dibangun oleh masyarakat Yunani,
contohnya adalah Jembatan Arkadiko. Beban dari jembatan akan mendorong
dinding tumpuan pada kedua sisinya. Dubai, Uni Emirat Arab saat ini
sedang membangun Sheikh Rashid bin Saeed Crossing. Jembatan ini
dijadwalkan akan selesai pada tahun 2012. Jika proses pembangunan telah
selesai, jembatan ini akan menjadi jembatan lengkung terpanjang di
dunia.
Jembatan Gantung (Suspension Bridge)
Dahulu,
jembatan gantung yang paling awal digantungkan dengan menggunakan
tali atau dengan potongan bambu. Jembatan gantung modern digantungkan
dengan menggunakan kabel baja. Pada jembatan gantung modern, kabel
menggantung dari menara jembatan kemudian melekat pada caisson (alat
berbentuk peti terbalik yang digunakan untuk menambatkan kabel di dalam
air) atau cofferdam (ruangan di air yang dikeringkan untuk
pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan ditanamkan
jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Jembatan gantung terpanjang di
dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang. Jembatan ini
memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m) .
Jembatan Kabel-Penahan (Cable-Stayed Bridge)
Seperti
jembatan gantung, jembatan kabel-penahan ditahan dengan menggunakan
kabel. Namun, yang membedakan jembatan kabel-penahan dengan jembatan
gantung adalah bahwa pada sebuah jembatan kabel-penahan jumlah kabel
yang dibutuhkan lebih sedikit dan menara jembatan menahan kabel yang
lebih pendek. Jembatan kabel-penahan yang pertama dirancang pada tahun
1784 oleh CT Loescher. Jembatan kabel-penahan terpanjang di dunia saat
ini adalah Jembatan Sutong yang melintas di atas Sungai Yangtze di
China.
Jembatan Kerangka (Truss Bridge)
Jembatan
kerangka adalah salah satu jenis tertua dari struktur jembatan
modern. Jembatan kerangka dibuat dengan menyusun tiang-tiang jembatan
membentuk kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat
struktur jembatan tersebut. Kelebihan sebuah jembatan kerangka
dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya adalah biaya pembuatannya
yang lebih ekonomis karena penggunaan bahan yang lebih efisien. Selain
itu, jembatan kerangka dapat menahan beban yang lebih berat untuk
jarak yang lebih jauh dengan menggunakan elemen yang lebih pendek
daripada jambatan alang.
0 komentar:
Posting Komentar